
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Kepala perwakilan BPK RI Papua Barat, Arjuna Sakir, mengatakan masih ada permasalahan signifikan dalam pengelolaan dana otonomi khusus. Jika kondisi ini tidak segera diatasi maka dapat mempengaruhi efektifitas penggunaan dana triliunan rupiah bagi Orang Asli Papua (OAP) di wilayah Papua Barat.
“Hasil pemeriksaan BPK menunjukkan masih adanya permasalahan signifikan dalam aspek regulasi, kelembagaan, Sumberdaya Manusia (SDM), perencanaan, serta pencairan dan pemanfaatan,” ujar Arjuna, saat menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) penggunaan dana otsus Papua Barat tahun anggaran 2017/2018 dan triwulan I (pertama) 2019 kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat di Manokwari belum lama ini.
Diakuinya, tak hanya pemerintah Papua Barat, tapi juga pemerintah kabupaten/kota belum sepenuhnya menunjukkan hasil positif dalam pengelolaan dana otsus sesuai hasil pemeriksaan BPK.
“Termasuk pemprov perlu berkoordinasi dengan pemda/pemkot, agar dapat mempengaruhi efektifitas penggunaan dana otsus dalam mendukung upaya pencapaian tujuan pelaksanaan otsus sebagaimana diamanatkan dalam UU Otsus berikut perubahannya di UU No 21,“ ujarnya.
Sementara, Wakil Gubernur Papua Barat, Muhamad Lakotani mengakui, sejauh ini pemerintah Papua Barat termasuk kabupaten/kota belum memisahkan dana otsus dengan dana alokasi umum (DAU) sehingga ada kesulitan dalam melakukan pertanggungjawaban akhir.
“Apapun rekomendasi dari BPK terkait audit dana Otsus 2017/2018 dan juga triwulan I 2019, akan kita tindak lanjuti. Memang benar selama ini masih terdapat penggabungan antara dana Otsus dengan DAU pada provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Lakotani.
Lakotani mengatakan, kondisi tersebut tentu akan segera diperbaiki dalam penggunaan otsus maupun DAU harus terpisah sehingga lebih transparan dan mudah dipertanggunngjawabkan.
“Memang supaya lebih transparan, lebih mudah dipertanggungjawabkan kita harus pisahkan antara DAU dan Otsus kedepan,” kata Lakotani saat menghadiri pisah sambut kepala BPK RI perwakilan Papua Barat belum lama ini di Manokwari. (*)
Editor : Edho Sinaga