
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dewan Adat Papua (DAP) meminta Pemerintah Papua dan Papua Barat menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah tempat mahasiswa Papua menjalankan studi. Sekretaris Dewan adat Papua, Leonard Imbiri mengatakan, langkah ini perlu diambil sebagai upaya untuk memastikan keamanan mahasiswa Papua.
“Di sini warga yang berasal dari provinsi dan kabupaten/kota menikmati kehidupan yang sangat baik. Sementara mahasiswa kita mendapat perlakuan rasis. Walaupun menerima perlakuan seperti itu, mereka tidak pernah membalas,” katanya.
Dia menjelaskan kepulangan mahasiswa ke Papua diduga karena adanya intimidasi dan teror yang sudah lama di lakukan pada orang Papua. Komunikasi antara pemerintah daerah, dianggap menjadi salah satu jalan untuk memastikan mahasiswa Papua bisa melanjutkan studi tanpa rasa khawatir.
Sadock, satu diantara mahasiswa Papua yang berkuliah di Malang, Jawa Timur mengakui adanya intimidasi ini.
“Tempat tinggal kami tidak nyaman karena teror dan indimitasi terhadap mahasiswa Papua terus berlangsung secara langsung maupun tidak langsung,” katanya kepada Jubi, Selasa (17/9/2019).
Dia menceritakan ada beberapa kasus yang dialami saat kuliah seperti mendapat teguran dengan kata-kata yang kurang menyenangkan. (*)
Editor: Edho Sinaga