
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Pemberdayaan mama Papua di Provinisi Papua Barat terus ditingkatkan oleh Pemerintah melalui kolaborasi program dan anggaran disetiap instansi.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan, pemerataan pembangunan di Papua Barat harus menyentuh semua pihak termasuk mama Papua sebagai tulang punggung ekonomi keluarga.
Namun dia berharap, pemberdayaan mama Papua tidak sebatas berdagang buah pinang dan sayuran tapi bisa berkarya lebih melalui fasilitas yang disiapkan oleh Pemerintah.
“Kehadiran Pemerintah harus nyata ditengah masyarakat tanpa terkecuali. Tapi untuk pemberdayaan mama Papua kita masukkan dalam program prioritas. Karena pemerintah wajib hadir dalam pelayanan nyata dan harus dirasakan termasuk untuk mama Papua di wilayah Papua Barat,” ujar Gubernur Mandacan kepada Jubi di Manokwari, belum lama ini.
Sementara, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Papua Barat, Marthen L.Tirony mengatakan, program pemberdayaan mama Papua juga masuk dalam agenda kerja bidangnya.
Kata dia, di tahun 2019 ini Dinsos Papua Barat menganggarkan Rp2,4 miliar untuk pembangunan 64 Los (pondok) jualan bagi mama Papua yang tersebar di lima lokasi di kabupaten Manokwari.
“Pembangunan akan kita mulai tahun 2020, lima lokasi yang kami data di situ tempat mama Papua sering berjualan. Yaitu, 40 unit depan pelabuhan laut Manokwari, 5 unit di jalan Bandung Borasi, 6 unit di pasar Borobudur, 15 unit di Wosi Transito dan 4 unit untuk komunitas mama Maybrat di jalan Drs.Esau Sesa Wosi,” ujar Tirony kepada Jubi, Jumat (11/10/2019).

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk pembangunan Los jualan bagi mama Papua di depan pelabuhan, akan didesain dengan tipe halte (tempat singgah). Sehingga lokasi jualan bagi mama Papua tidak mengganggu pejalan kaki (arus penumpang) di pelabuhan pengguna ‘trotoar’ jalan.
“Untuk desain bangunan Los jualan di depan pelabuhan, kita akan sesuaikan dengan lokasi, sehingga menjadi tempat singgah (halte) bagi calon penumpang. Di situ juga mama Papua berjualan sehingga tidak lagi menggukanan trotoar di depan pelabuhan,” ujar Tirony. (*)
Editor: Edho Sinaga